Alasan Simpel Kenapa Khilafah Belum Tegak


Pembahasan di video kali ini sebenarnya hanya bersifat retoris aja. Jadi nggak terlalu konseptual seperti video-video lain biasanya.


Tapi meski begitu, ada benernya juga dan ada masuk akalnya. Sehingga patut dipikirkan yaa.


Jadi kenapa sampai sekarang khilafah itu belum tegak, salah satu alasan simple-nya, karena masih banyak yang belum mau.


Jadi belum tentu karena belum ada program kerjanya, belum settle sistemnya, dan sebagainya. Yang lebih prioritas itu, karena banyak yang belum mau. 


Bahkan kadang baik itu penentang maupun pendukung, ada juga yang belum mau. Bukan cuman yang menentang khilafah, yang tidak setuju syariah kaffah, yang belum mau. Kadang yang sudah setuju pun ada juga yang belum mau.


Kalau yang menentang, yaa faktornya bisa bervariasi yaa.

  1. Bisa jadi karena terpengaruh tsaqafah asing, berbagai macam isme-isme yaa. Ada sekulerisme, liberalisme, kapitalisme, sosialisme, feminisme, genderisme, dan lain-lain.
  2. Bisa jadi juga karena pragmatis aja. Gak memprioritaskan pahala dan ridha Allah, tapi lebih memprioritaskan apa yang enak & menyenangkan, meskipun itu gak syar'i.
  3. Bisa jadi juga karena ikut-ikutan aja circle-nya, orang terdekatnya beropini khilafah itu nggak bagus, nggak wajib, dan sebagainya. Jadi lebih ke faktor trust dengan sosok person.
  4. Bisa jadi juga karena yaa belum paham aja, atau belum well-educated aja soal Khilafah.

Kalau yang tidak menentang, tapi belum mau, yaa faktornya bervariasi juga.


Salah satunya, bisa jadi karena menganggap itu bukan prioritas utama, atau bahkan bukan prioritas top 3, top 5, top 10. Tapi diposisikan yaa agak ke belakang lah. Ntah mungkin ditaruh di urutan nomor 100, atau 80, atau 12, nomor 24, atau mungkin 25. 

Tapi masalahnya itu gini lho.. Bisa jadi kalau pembahasan soa khilafah itu bukan prioritas utama bisa jadi ada benernya kadang..  atau pembahasan khilafah dianggap bukan prioritas top 3, top 5 bisa jadi ada benernya juga. Nah tapi masalahnya, yaa jadinya yang bener pembahasan Khilafah itu ada di top berapa? Yang jadi masalah kalau ternyata ditaruh setelah top 100.


Tapi taroklah okey kita anggap masih mending urutan prioritas bahas Khilafah itu di urutan nomor 101. Berarti di urutan nomor 1 - 100 itu kita bahas soal aqidah, bahas sholat, bahas puasa, bahas akhlak, bahas ekonomi nasional, dan semacamnya. Tapi yang agak lucu dan anehnya. Sudah berjalan bertahun-tahun, 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun, nggak nyampe juga ke pembahasan khilafah. Nah ini yang lucu & agak dipertanyakan sebelumnya.


Praktisnya, kadang di kitab fiqih itu, ada looh bahas Khilafah di bab-bab terakhir. Tapi ntah kenapa, ketika udah jalan sekitar setengah kitab, kok malah mundur lagi. Balik lagi bahas thaharoh lagi, bahas sholat lagi. Kadang-kadang, nggak maju-maju bahas soal riba, syirkah, hudud, jinayat.


Mungkin okey lah kalau memang pingin mengulang-ulang materi pelajaran, agar lebih mantap. Nggak masalah. Justru bagus. Tapi yaa masalahnya, sudah berlalu 5 tahun, 10 tahun, bertahun-tahun, nggak nyampe-nyampe juga bahas Khilafah. Sehingga kadang tidak heran jika muncul kecurigaan, bahwa memang seolah tidak mau bahas Khilafah. Tidak mau mempersiapkan Umat ini untuk berikhtiar mewujudkan Khilafah.


Jadi belum tentu soal Umat yang belum siap, tapi lebih ke tidak mempersiapkan Umat. Sebagaimana yang disampaikan Syaikh Ismail Al-Wahwah.


Di sisi lain, malah bisa jadi justru ketika Khilafah itu tegak, maka urusan-urusan lain itu bisa lebih mudah terselesaikan. Mau misalnya masalah kemiskinan, banyak bid'ah, banyak yang nggak sholat ke Masjid, itu bisa aja justru terselesaikan ketika Khilafah tegak. Kayak masalah syirik misalnya ada ritual larung laut apa larung sesaji itu, tinggal Khalifah buat kebijakan aja larang ritual larung laut. Kalau sekarang kan, hanya satu per satu diurusin, capek sendiri nggak selesai-selesai. Malah pernah ada pemerintah daerah tertentu yang memfasilitasi, yang mana itu yang bisa menjadi akar masalah dari cabang masalah.

Walaupun yaa kalau untuk konteks problem tertentu yaa bisa aja jalan paralel, memang nggak semua masalah solusinya nunggu Khilafah tegak baru diselesaikaan yaa itu betul. Tapi jangan dijadikan alasan buat ngeles juga kayak tukang nunda-nunda kerjaan. Tinggal dibagi aja waktunya. Wong 1 hari ada 24 jam, 1 minggu ada 7 hari, 1 bulan ada 30 hari, 1 tahun ada 365 hari, masak sih 100% diisi untuk ngurusin masalah cabang melulu? Kalau mau jalan paralel, mestinya upaya membabat akar masalah mesti jalan juga.

Nah balik lagi, yang jadi masalah yaa itu, ntah kenapa, ada 1001 alasan nggak mau khilafah.


----

Sekarang coba bayangkan, kalau banyak orang yang mau & setuju. Maka tegaknya Khilafah itu akan semakin dekat, semakin mudah, bahkan yaa akhirnya tegak.


Misalnya, seandainya.. Ini seandainya aja yaa.. Pak Presiden Jokowi atau presiden berikutnya nanti, melakukan konfrensi press atau live streaming dan semacamnya. Ternyata beliau umumkan, solusi negeri kita yang benar adalah diterapkannya syariah secara kaffah. Dan karena sistem pemerintahan Demokrasi itu tidak kompatibel, ideologi Kapitalisme itu tidak kompatibel; maka kita ganti saja dengan Khilafah.


Apalagi setelah diskusi dan mempertimbangkan dengan berbagai pihak ternyata banyak yang sudah setuju & rindu dengan Khilafah. Berbagai elemen masyarakat, tokoh, kaum intelektual, profesor-doktor, partai politik, ormas, aparat, influencer, aktivis mahasiswa, anak muda, bapak-bapak, ibu-ibu, dan lain-lain banyak yang sudah pada mau & setuju.


Bisa berdiri nggak Khilafah kalau udah begitu?


Yaa bisa-bisa aja.


Masalahnya sekarang, yaa justru kebalikan dari itu semua kan. Barrier-nya macem-macem yaa sebagaimana yang sudah gw bahas sebagian tadi, tapi kebanyakan lagu lama sih sebetulnya, nggak ada yang baru, jadi handling objection-nya juga sudah ada semuanya sih sebenarnya. Ada yang beralasan tapi kan nggak semuanya muslim ada non-muslim, tapi nanti gini-nanti gitu, mohon maaf yaa gw sampe bosen sih kadang-kadang. Seriusan. Mohon maaf yaa kalau gw mungkin agak kurang sopan, tapi ini jujur serius gw nggak bohong dengan perasaan yang gw rasakan, itu lagu lama diulang-ulang mulu, handling objection-nya sudah ada, tapi malah diulang-ulang lagi komplainnya & barrier-nya jadi kayak muter-muter.


Tapi yaa kadang gw berprasangka baik lah. Mungkin memang usaha kita aja yang belum optimal memahamkan orang lain, termasuk usaha gw juga sangat mungkin masih jauh dari optimal. Yang notabene juga harus belajar lebih sabar.


Yah, kurang-lebih begitu lah... Sekadar menjabarkan apa yang gw sampaikan di awal, bahwa salah satu alasan simpel kenapa khilafah itu belum tegak yaa karena masih banyak yang nggak mau. Sehingga kesimpulannya yaa itu, khilafah belum tegak karena banyak yang belum mau.


Berarti agar bisa tegak, yaa mesti banyak yang mau.


Bahkan uniknya beberapa pihak itu alasan kenapa dia belum mau khilafah tegak, ya karena yang lain masih banyak yang belum mau. Jadi dia tunggu banyak dulu yang mau, baru dia mau.


Okey cukup sampai di sini aja dulu kali yaa. Semoga bermanfaat, sorry-sorry kalau gw ada salah-salah kata. InsyaAllah kita ketemu lagi di video berikutnya.





Posting Komentar

0 Komentar