Apa Itu Berfikir? Apa Itu Akal?

Latar belakang kenapa membahas akal & berpikir itu penting?

Sebenarnya artikel ini kelanjutan dari artikel gw sebelumnya yang ini, yang Hakikat Manusia.

Di artikel itu kita udah bahas, bahwa manusia itu sebenarnya punya potensi untuk berbuat baik dan berbuat buruk. Jadi bukan pasti selalu baik atau pasti selalu buruk.

Bisa jadi manusia itu berbuat buruk, kalau dia hanya mengikuti nalurinya saja, mengikuti nafsunya saja. Nah tapi karena manusia memiliki akal, maka manusia itu punya modal untuk mengendalikan nalurinya, nafsunya, agar tidak liar.

Misalnya tiba-tiba ada orang yang dia ditawari untuk bisnis narkoba, diajak buat korupsi, diajak untuk berzina, dan lain-lain; itu dia sebenarnya bisa-bisa saja menolak. Selama, sebelum dia memutuskan untuk melakukan dosa-dosa itu, dia mikir dulu. Oh kalau yang ini, tidak boleh. Kalau yang itu, boleh. Oh yang ini ilegal, haram. Kalau yang itu, legal, hala. Oh melakukan ini, nanti konsekuensinya begini. Kalau melakukan begitu, konsekuensinya begitu. Misalnya seperti itu.

Nah dari sini penting sekali, amat-sangat penting, kita itu untuk senantiasa berpikir.

Syarat Agar Bisa Berpikir

Okey, sebelum masuk pembahasan apa itu berpikir, kita perlu bahas dulu, 4 bahwa 4 syarat komponen, yang harus ada, agar bisa berpikir. Tanpa 4 komponen ini, maka kita tidak akan bisa berpikir. Atau tidak optimal aktivitas berpikirnya.

Nah apa saja 4 komponen syarat berpikir itu?

  1. Harus ada fakta.
  2. Harus ada indera.
  3. Harus ada otak.
  4. Harus ada informasi terdahulu.
Kita bahas satu per satu...

1. Harus ada fakta

Pertama, yaa harus ada fakta. Fakta itu yaa apa saja hal-hal ada yang di sekeliling kita. Bisa berupa benda-benda, aktivitas-aktivitas, kejadian-kejadian. Misalnya:
  • Ini ada HP
  • Ini ada tissue
  • Ini ada pensil
  • Ini ada buku
  • Ini ada lampu
  • Di situ ada si Budi, lagi makan, misalnya yaa.
  • Di situ ada si Anto, lagi tidur.
  • Ini di luar cuacanya cerah, mataharinya terik
Nah itu semua fakta.

Jadi itu yang pertama, harus ada fakta, agar kita bisa berikir. Tanpa ada fakta, yaa kita nggak bisa berfikir. Misalnya saya tanya Anda, "Bro itu toberoro itu hayaya?" Nah itu pasti Anda bingung. Ha? Apa? Tobe apa? Toberoro. Yaa pasti bingung. Soalnya nggak ada fakta toberoro itu mana, apa.

Atau kalau misalnya ada yang nanya, "Bro, gua rencananya mau nikah sama Waifu gua, itu gimana yaa ngurus administrasinya di KUA?" Yaa gua gak bisa bahas, karena faktanya nggak ada.

2. Harus ada indra

Kemudian komponen yang kedua, harus ada indra. Yaitu:
  • Mata untuk melihat
  • Telinga untuk mendengar
  • Hidung untuk menghirup
  • Lidah untuk merasa, mengecap
  • Dan kulit untuk meraba
Kalau indranya nggak ada, atau nggak normal, atau nggak sehat, maka dia akan sulit untuk berfikir. Misalnya, mohon maaf yaa, kalau ada orang yang dia itu cacat, tunanetra, tunarungu, nah itu akan kesulitan diajak berpikir.

Misalnya kita ajak ngobrol, langitnya mendung yaa. Nah itu kalau misalnya dari lahir dia nggak tahu gimana gambaran langit yang mendung, yang cerah, itu yaa sulit dia mencerna faktanya.

Maka agar bisa berpikir, harus ada indra, dan harus normal, dan sehat, dan optimal fungsi indranya.

3. Harus ada otak

Kemudian komponen yang ketiga, harus ada otak. Nah ini jelas yaa. Karena otak ini kan semacam hardware-nya yaa. Dia yang mengoperasikan proses input dan output. Walaupun mungkin lebih tepatnya bukan harus ada otak sih, tapi harus ada otak yang bekerja dengan normal. Sehat. Sehingga bisa berfungsi dengan baik dan optimal.

Karena kalau misalnya, mohon maaf lagi yaa, kayak tadi ada orang yang cacat, yaa itu otaknya ada, kan tapi tidak berfungsi dengan normal dan optimal. Kalau seperti itu, yaa dia akan kesulitan berpikir. Misalnya ntah karena cidera, pernah kecelakaan, nah itu ada pernah gua dapat cerita, jadi yaa suka mengkhayal gitu. Jadi dia itu kayak mau pasang lampu atau gantungan hiasan gitu, terus dibecandain temennya, kursinya ditarik, lalu dia jatuh. Nah setelah jatuh itu mulai tidak berfungsi dengan baik otaknya. Kemudian dia jadi suka berkhayal gitu, dan nggak nyambung kalau diajak bicara.

Selain itu juga mungkin kalau ada yang lahir prematur, atau mungkin juga stunting, atau mempunyai keterbalakngan mental, itu bisa termasuk juga yang fungsi otaknya tidak optimal, sehingga tidak bisa berikir.

Ada juga di kasus kalau dia mabuk setelah minum miras, itu juga akan kesulitan berpikir.

Nah jadi itu komponen yang ke-3, syaratnya harus ada otak yang sehat yaa.

4. Harus ada informasi terdahulu

Nah kemudian komponen keempat, yaitu harus ada informasi terdahulu. Atau istilah lainnya, previous information, atau ma'lumat ats-tsabiqah. Yang tersimpan di memori otak kita. 

Informasi sebelumnya ini berfungsi untuk memahami, fakta yang sudah kita indra sebelumnya. Atau bisa juga menilai, atau menjustifikasi, atau menjelaskan, atau menafsirkan.

Itu semua pasti pakai informasi terdahulu yang tersimpan di memori otak kita.

Kalau tidak ada informasi terdahulu, yaa kita nggak bisa memahami atau menilai fakta yang kita indra.

Misalnya kayak Tarzan gitu, tahu Tarzan kan, dia tinggal di Hutang sejak lahir. Kalau selama hidupnya di Hutan, nggak pernah lihat headphone, maka ketika dia ke kota ketemu Headphone, yaa dia nggak bisa membahas headphone ini apa.

Contoh lain, kalau ada orang yang ngomong pakai bahasa asing (apakah itu bahasa Inggris, bahasa mandarin, arab, jepang, korea, dan lain-lain) sementara Anda nggak ngerti bahasa asing itu, pasti Anda gak akan ngerti dia ngomong apa. Karena yaa kita nggak punya informasi terdahulu terkait kosa kata-kosta kata bahasa asing itu. Coba aja nonton film luar negeri, di Netflix gitu misalnya, tapi jangan diaktifkan subtitle terjemahan bahasa Indonesia. Yaa susah kan. Termasuk gua kan orang Medan aslinya, baru pertama kali ke Aceh, Bandung, Jogja, Semarang, gua diajak ngomong pakai bahasa daerah gitu, nggak ngerti gw. "Ha? Apa?" Yaa karena gua gak punya informasi terdahulu terkait kosa kata bahasa Aceh, bahasa Jawa, dan bahasa Sunda.

Definisi Berpikir

Nah maka inilah komponen yang ke-4, syarat yang ke-4, perlu ada yang namanya informasi terdahulu, yang berhubungan dengan fakta yang kita indra, baru lah dengan begitu kita bisa memikirkannya. 

Nah maka, setelah kita mengetahui 4 komponen yang harus ada agar bisa berpikir, berarti bisa kita simpulkan bahwa, yang disebut berpikir itu adalah, pengindraan fakta melalui panca indra, kemudian mentransfer gambaran fakta itu ke otak, lalu gambaran fakta itu dihubungkan dengan informasi terdahulu yang tersimpan di memori otak, lalu dengan menggunakan informasi terdahulu itu kita memahami, menilai, menjastifikasi, menjelaskan, dan menafsirkan fakta yang kita indra tadi.

Yaa kalau versi singkatnya mungkin, upaya menilai suatu fakta. Menilai suatu fakta gitu lah.

Nah jadi ini lah, yang disebut berpikir.

Terlepas nanti mungkin di artikel berikutnya ada pembahasan level berpikir, ada berpikir dangkal, ada berpikir cemerlang, tapi itu pembahasan yang lain yaa. Di awal ini gua sekadar menjabarkan pokoknya berpikir aja. Semua orang yaa bisa berpikir seperti ini, dengan catatan itu tadi yaa, indranya sehat, dan otaknya juga normal. Kalau misalnya tidak sehat, atau ada kelainan, itu lain cerita.

Simulasi Berpikir

Sekarang kita coba masuk ke contoh berfikir. Kita sumulasiin. Misalnya, ini ada fakta benda. Ini kan fakta ini kan ya. Kemudian gua indra, gua lihat nih dengan mata, gua hirup nih dengan hidung, kemudian setelah gua indera, kemudian hasil penginderaan itu dikonekin ke otak, untuk dikonekin lagi dengan informasi terdahulu yang ada di otak gua. Kemudian muncullah berbagai informasi terdahulu untuk menilai fakta ini.

Ooh ini bentuknya bundar, warnanya coklat, aroamnya enak, namanya roti, enak ini. Harganya ini kemarin dibeli Rp3.000. Bisa dibeli di Minimarket. Ini halal. Kalau mau dimakan silahkan, tapi hati-hati ini karbohidratnya 24 gram, gulanya 8 gram, kalau dimakan 5 potong itu udah 40 gram, sementara rekomendasi Kemenkes konsumsi gula harian kita maksimal 50 gram, kalau standar WHO malah 25 gram, atau kadang tergantung tiap individu yaa beda-beda kan kondisi tubuhnya... nah maka kalau mau dimakan ini roti, silahkan, karena roti ini halal, rasanya enak, aromanya nikmat, tapi sebaiknya dibatasi per hari jangan berlebihan. Dan seterusnya..

Nah itu berarti gua berpikir. Gua mengindera fakta, lalu gua menjastifikasi fakta tersebut berdasarkan informasi terdahulu di otak gua.

Kesimpulan

Nah jadi seperti itu yang disebutlah dengan berpikir, atau akal. 

Kemampuan untuk mengindera fakta, kemudian menghubungkan fakta itu dengan otak dan informasi terdahulu, lalu memberikan penilaian terhadap fakta tersebut.

Yang notabene akal dan kemampuan berpikir ini hanya dimiliki oleh manusia. Kalau hewan, nggak punya akal, nggak bisa berpikir seperti ini.

Itu juga sebabnya dulu ketika manusia pertama diciptakan, Nabi Adam, Nabi Adam itu dulu sudah diberi informasi oleh Allah, sebagaimana yang dijelaskan di surat al-Baqarah ayat 31 itu, wa 'allama aadamal asmaa'a kullahaa, Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya.

Jadi Allah itu udah memberikan informasi kepada Nabi Adam. Sehingga Nabi Adam dan keturunan-keturunannya termasuk kita ini, punya kemampuan berpikir. Sudah punya modal ilmu untuk mempertimbangkan berbagai macam fakta yang kita hadapi.

Penutup

Nah jadi clear ya? 

Kalau ada yang kurang jelas atau ada yang ingin kalian tanyakan atau diskusikan, silahkan tulis aja di kolom komentar.

Walaupun memang, sebenarnya masih ada kelanjutannya lagi sih pembahasan ini. Yang insyaAllah akan gw bahas di artikel berikut-berikutnya.

Oh iya, selain itu saran gw sih kalau kalian pingin pembahasan yang lebih mendalam terkait akal dan berpikir ini, kalian bisa juga beli & baca kitab at-tafkir ini, murah kok cuman sekitar kemarin ada yang jual sekitar Rp20.000 - Rp40.000an gitulah kurang-lebih. Bisa juga kalian ikut kelasnya, ada kelas yang khusus akal ini, lebih mendalam & lebih lengkap pembahasannya, yang dibawakan oleh Profesor Fahmi Amhar, dan juga KH Shiddiq Al-Jawi. Kalau kalian minat, link-nya gw cantumkan di deskripsi yaa.

Iyah, okey, paling gitu aja kali dulu yaa.. Semoga bermanfaat ygy, dan sorry kalau gw ada salah-salah kata, insyaAllah kita ketemu lagi di artikel berikutnya. Babai.





Posting Komentar

0 Komentar