Tipu-Daya Harga BBM & Konsep Subsidi di Wakanda (Part 2)

Konten Tipu-Daya Harga BBM & Konsep Subsidi di Wakanda part 1 sebelumnya yang saya posting di TikTok menuai banyak komentar pro-kontra.

Saya ingin melihat beberapa komen yang mengatakan, karena katanya minyak kita itu import sehingga harganya ikut harga internasional.

Tetep aja, berapa persen sih yang kita import? Sekitar 35%.

Berarti 65% bisa produksi domestik kan. Masak yang produksi sendiri harganya sama dengan yang import?

Makanya jangan nggak dibahas efek dari undang-undang migas itu lho, yang mengharuskan kita ikut harga internasional.

Jadi memang ini bagian dari penyempurnaan liberalisasi, mulai dari hulu, sampai hilir.

Karena kebanyakan komen-komen yang kontra ini saya lihat kok kayak yaa cuek nggak ada yang nyinggung uu migas.

Di sisi lain, yang paling mempengaruhi harga minyak internasional itu kan model Perusahaan Kapitalis, spekulasi Pasar Berjangka itu lho. Sektor non-riil. Riba lagi kan.

Terus yang kedua, kita punya peluang buat tingkatin produksi dalam negeri. Indonesia ini punya 128 cekungan hidrokarbon. Masih banyak yang belum berproduksi. Kalau diaktifkan tuh, kebutuhan import kita bisa berkurang. 

Selain itu bisa jadi juga masih bisa ditingkatkan eksplorasi sumur-sumur yang masih kosong.

Kualitas kilang minyak juga masih bisa ditingkatkan. Memang issue-nya di dananya nanti nggak cukup. Tapi yaa soal dana itu soal prioritas & oritentasi juga, kalau mau, bisa aja dana buat IKN, proyek-proyek tol, kereta cepat itu bisa kalau mau dialihkan.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/belum-batal-pertamina-masih-kaji-pembelian-minyak-murah-rusia-1zJCI3njf8R/4





Posting Komentar

0 Komentar