Ad Hominem

Kenapa saya males debat di socmed dan sebagainya? Terutama di kolom komentar gitu. Termasuk yang di TikTok, facebook, youtube, dan lain-lain.

Karena kebanyakan yang komentar-komentar itu melakukan ad hominem.

Ad hominem itu apa?

Jadi ad hominem itu, ketika sedang diskusi gitu, kemudian kita nggak setuju dengan pendapat orang tersebut, nah kita malah meyerang atau menjelek-jelekkan orang tersebut. Bukan mengkritik pendapat atau argumen orang itu tadi.

Misalnya:

  • "Diam kau kepala botak, perut buncit, kulit hitam, hidung pesek".
  • "Keluar lo dari Indonesia!"
  • "Jangan-jangan orang ini muridnya Gus Syamsuddin".
  • "Halah kamu cuman sarjana, sok-sok ngomentari doktor dan profesor."
  • "Halah kamu nggak pernah nyantri!"
  • "Halah kamu bahasa arabnya masih belepotan!"
Di banyak kasus, nggak ada hubungannya sama sekali dengan topik di konten yang dibahas gitu. Misalnya kayak yang belum lama ini waktu itu kan saya bahas sistem pemerintahan Demokrasi itu tidak layak, ada juga mengkritisi undang-undang liberal terkait harga minyak.

Nah itu kalau nggak setuju yaa nggak apa-apa, tapi serangannya itu ke pendapatnya itu, ke argumennya itu, bukan malah keluar topik jadi ad hominem gitu.

Di samping males, buang-buang waktu sih komen-komen ad hominem gitu. Saya aktif di socmed itu sekitar tahun 2008 gitu pas SMP, kalau facebook pertama kali 2009, dari dulu udah sering lah saya debat-debat di komen-komen gitu. Jadi yaudahlah, susun skala prioritas aja. Saya sesuaikan dengan goal saya aja. Saya memang cari orang yang serius & antusias. 

Di samping itu realitasnya waktu kita itu terbatas kan, jadi biar produktif, mending nanggepin yang lain yang nggak ad hominem gitu. Iya nggak?


Sumber gambar: https://www.pexels.com/photo/mad-formal-executive-man-yelling-at-camera-3760790/





Posting Komentar

0 Komentar