Bedanya Sekulerisme yang Biasa & Sekulerisme yang Radikal

Sumber gambar: https://news.visimuslim.org/2019/11/sekular-radikal.html

Ini bedanya, antara penganut sekulerisme yang biasa, dengan sekulerisme yang radikal.

Pertama, penganut sekulerisme yang biasa itu, sekadar suka berdiskusi & beropini bahwa dia tidak setuju jika aturan agama diterapkan di ranah publik. Misalnya dia bilang, "Oh ini harus dibedah dengan hermeneutika..", "Oh teks ini harus dipahami secara kontekstual.." Nah itu sekulerisme yang biasa, jadi kalau pun dia nyerang orang itu, dia cukup nyerang argumen.

Tapi sekulerisme yang radikal, cenderung melakukan perundungan kepada pihak lain yang ingin meformalisasikan aturan Islam. Kalau diskusi, cenderung suka ad hominem. Nyerang individu, nggak cukup nyerang pendapat. Misalnya, "Halah elu, cuman S1.. sok-sok ngomentari profesor...", "Halah elu nggak pernah nyantri aja sok-sok-an", macem-macem lah.. "Halah elu botak, kurus, gendut, gak bisa bahasa Arab, masak baca buku cuman terjemahan..", "Gurumu Gus Syamsuddin yaa!!", dan lain-lain, nah itu ad hominem, nggak nyambung, tapi yang penting citra orang jelek aja pokoknya.

Dan yang nggak jarang itu, bukannya dia membantah dengan argumen, tapi kalimat favoritnya, "kalau kamu nggak setuju dengan paham sekuler di Indonesia, keluar kamu dari Indonesia!". Padahal mah yang nyiptain Indonesia kan Allah juga, hehehe..

Kedua, sekulerisme yang biasa itu, jika dia nggak setuju dengan opini aktivis Islam, bentuk 'perlawanannya', dia cukup bikin forum tandingan atauu konten tandingan. Misalnya bikin video bantahan, dan sebagainya gitu.

Tapi kalau sekulerisme yang radikal, nggak cukup bikin tandingan forum & konten gitu; tapi mereka melakukan pembubaran forum kelompok lain yang tak sepahaman. Bahkan melakukan persekusi. Pokoknya gimana caranya agar forum kelompok lain bubar.

Terus yang ketiga, sekulerisme yang radikal biasanya fokus di sisi intelektualitas aja. Sementara sekulerisme yang radikal, cenderung suka mengkriminalisasi pihak lain yang tak sepaham. Bahkan mengupayakan gimana agar orang lain itu bisa dipenjara dan dihukum. Maka dicari-cari kesalahannya. Bahkan kesalahan 10 tahun yang lalu, 20 tahun yang lalu, ada aja kesalahann yang dicari-cari. Ntah kasus sengketa tanah kek, fitnah kek, yaa macem-macem lah, bisa dicari-cari & dibuat-buatlah.

Intinya nggak cukup sekadar membuktikan paham sekulerisme itu benar, dan paham yang lain salah, tapi harus juga mengkriminalisasi pihak yang tak setuju dengan sekulerisme & liberalisme. Pokoknya pihak yang lain itu harus dibungkam, harus ditangkap, harus masuk Penjara.

Pokoknya si paling lopar-lapor-lopar-lapor lah. 

Nah kalau kalian gimana Gaes? Pernah ketemu dengan kaum sekuler baru yang radikal? Kalau kalian ada pengalaman serupa, boleh cerita di kolom komentar yaaa.





Posting Komentar

0 Komentar