7 Kebiasaan Penulis Hebat, Saat Membuat Konten yang Disukai Audiens

bagaimana-cara-membuat-tulisan-bagus-baik

Setiap sesuatu itu ada ilmunya. Termasuk, dalam hal menulis. Untuk membuat tulisan yang hebat, yang disukai banyak orang, bahkan menjadi bahan pembicaraan banyak orang, pasti berasal dari suatu cara, yang tentunya cara tersebut berbeda dengan cara seperti biasanya orang menulis. Karena kalau dengan cara yang biasa-biasa saja, sudah bisa menghasilkan tulisan yang bagus, pasti semua udah banyak orang yang tulisannya "best-seller".

Nah, berikut ini, adalah cara khusus yang telah menjadi kebiasaan bagi penulis-penulis hebat.

1. Ini Semua Bukan Tentang Anda, Tapi Tentang Mereka

Sebelum Anda menulis sesuatu, Anda harus menjawab 3 pertanyan dasar berikut ini:

  • Untuk orang yang seperti apa tulisan ini saya tujukan? (Usianya berapa, jenis kelaminnya apa, pekerjaannya apa, minatnya apa, dan data demografi diri lainnya, apa?)
  • Apa masalah orang-orang yang seperti itu? Apa kebutuhan dan keinginannya?
  • Gimana caranya saya membantu memberikan solusi atas permasalahan mereka?
 Contoh:

  • Saya menulis untuk seoang wanita karier, yang ingin mengurangi berat badannya. Dia pingin jadi kurus, biar lebih sehat, sekaligus nyenengin suami. Berarti usianya sekitar 25-35 tahun.
  • Masalahnya, dalam dirinya masih ada mental block, dan negative thinking, sehingga kurang termotivasi. Serta, juga kurang informasi praktis.
  • Maka saya akan coba membantunya, dengan cara memotivasinya, melalui kisah-kisah orang yang sama sepertinya, namun telah berhasil menurunkan berat badannya. Juga, senantiasa mengingatkan keuntungan dari tercapainya tujuannya. Kemudian, memberikannya tips-trik detail makanan apa yang baik untuknya, dan makanan apa yang baiknya dihindarkan, apa aktivitas yang harus ia lakukan, bagaimana cara mudah melakukannya, serta konsistensinya, dan lain-lain seterusnya.
Bagaimana dengan jawaban Anda? Segeralah temukan audiens yang ideal itu gimana. Karena konten yang bombastis, pasti adalah konten yang sesuai dengan tipe orang-orang tertentu. Tidak mungkin konten tips kecantikan, hobi diikuti oleh preman jalanan kan?

2. Lebih Sederhana, Lebih Bagus

Kerapnya memang banyak orang yang males membaca, kalau tulisannya panjang-panjang amat. Tapi, hal itu bisa diatasi, kalau memang kontennya solutif banget. Nah, apalagi, kalau kontennya sudah solutif, nyaman dibaca lagi? Lebih mantep lagi!

3. Teliti Dulu Keadaan Pesaing, Sebelum Mulai Menulis

Ustadz Felix saja, sebelum beliau menulis buku kisah Muhammad Al-Fatih, beliau terlebih dahulu membaca sekitar 40 buku lain tentang Muhammad Al-Fatih juga. Mengerikan bukan?!

Begitu pulalah seandainya Anda ingin menulis tulisan tentang marketing, tips kesehatan, teknologi, dan lain-lainnya, cobalah untuk melihat tulisan serupa, yang sudah ada. Anda tambahkanlah apa hal-hal yang kurang dari tulisan tersebut. Sekalian, lihat pula apa komentar orang tentang hal itu? Dengan begitu, tulisan Anda berkesempatan melebihi karya-karya yang sudah ada.

4. Selalu Gunakan Pedang yang Tajam

Ketika Anda baru saja selesai menulis sebuah artikel di blog Anda, atau satu bagian manuskrip buku Anda, atau tulisan lainnya, cobalah Anda untuk keluar sejenak. Menjauh dari meja Anda. Ntah jalan-jalan keluar gitu, selama beberapa jam, atau bahkan selama beberapa hari.

Setelah itu, coba, silahkan lihat lagi hasil tulisan yang telah Anda kerjakan kemarin, dengan pikiran yang lebih segar. Maka, ntar Anda bakal menemukan beberapa kata yang salah tulis. Atau, ada beberapa susunan yang sepertinya kurang baik kalau disusun seperti itu, lebih baik lagi kalau disusun seperti begini, begini, begini.

5. Sesuaikan Gaya Bahasa

Lihatlah majalah-majalah, kenapa bisa sangat digemari, hingga kerap ludes begitu? Sementara buku panduan-buku panduan sesuatu, tak mendapatkan perlakuan yang sama? Karena, majalah-majalah tersebut, menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan audiensnya!

Lihatlah, beberapa majalah ibu-ibu, majalah otomotif, majalah PC, majalah otaku, majalah gamers, majalan anak-anak, masing-masing menggunakan gaya bahasa yang berbeda-beda. Ada yang kurang nyaman dipanggil "Anda", lebih nyaman dipanggil "Kamu". Ada yang seneng dipanggil "Sobat", ada yang nggak mau. Dan lain-lain.

6. Bersahabat dengan Masukan-Masukan

Mas Hermas Puspito, seorang pakar marketing, bilang bahwa banyak produk-produk di Pasaran laku, karena mereka mengawalinya dengan research. Yah, dengan research, kita akan menjadi lebih pede menerbitkan suatu konten. Karena, itu artinya kita memiliki dugaan tinggi yang hampir bisa dikatakan kepastian. Tentunya, atas izin Allah.

Nah, salah satu cara yang tak bisa dinafikan, untuk menghasilkan konten yang laku adalah, dengan cara memenuhi, apa-apa yang diinginkan dan dibutuhkan sang target. Anda bisa melakukan research, untuk mendapatkannya. Yah, bisa dari feedback akan karya Anda yang lama, atau bisa via mengamati akun-akun social media dengan niche yang sesuai, dan lain-lainnya.

7. Senantiasa Menulis

Menulis, menulis, dan menulis. Itu akan mengasah diri Anda, agar menjadi lebih "tajam". Lagipula, penggemar tulisan Anda, pun juga senantiasa menunggu karya-karya terbaru dari Anda. Semakin sering Anda menulis, hingga jam terbang Anda pun tinggi, maka akan semakin sering Anda research, makin sering Anda dapet feedback, hingga akhirnya Anda jadi semakin mahir membuat tulisan yang jooss.




Posting Komentar

0 Komentar