Bijak Menyikapi Rohingya Sebagai Sesama Muslim

 


Berdasarkan kesaksikan beberapa orang, Para Pengungsi Rohingya ini ada yang baik & ada yang tidak baik. Keduanya fakta. Tidak bisa dikatakan semuanya baik & semuanya tidak baik.

Yang jahat tetep harus ditindak secara tegas.

Yang baik tidak boleh didzolimi. Hati-hati devide et impera antar sesama Muslim. Dan haram hukumnya berbuat dzalim* ke Muslim siapapun, baik Muslim itu orang Malaysia, Thailand, Inggris, Arab, Spanyol, Jepang, China, Palestina, Suriah, India, Turki, dll; semua Muslim itu bersaudara.

*definisi dzalim itu: tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Penegakan hukum tentunya tidak termasuk mendzalimi, karena itu termasuk menempatkan sesuatu pada tempatnya (adil).

Gw tidak mengatakan bahwa orang-orang Rohingya harus tinggal di Indonesia. Bukan juga mesti individu warga Aceh (bukan dari Pemerintah) yang mesti ikut turun tangan, karena tentu kapasitas & sumber daya mereka terbatas sebagai individu.

Apalagi yang sudah ngikutin konten Gw setahun, pasti paham kalau opini yang sering Gw sampaikan sering ujung-ujungnya Khilafah.

Kalau mau bahas solusi tuntasnya, memang harus ada Khilafah.

Kalau mau bahas apakah para Pengungsi ini tinggal di Indonesia atau ke mana atau harus diurus UNHCR, itu sebenarnya solusi sementara/jangka pendek.

Kalau mau yang fixed, yaa sesuai kebijakan Khalifah (atau Pihak yang Khalifah beri wewenang) seperti apa.

Di sisi lain, ada kesan sebagian pihak yang memprovokasi untuk membenci secara keseluruhan (secara keseluruhan yaa, bukan sebagian). Bahkan menggunakan narasi semi-hoax & hoax.

Contoh narasi hoax: Para pengungsi dibiayai Pemerintah, sehingga membebani secara ekonomi. Padahal, mereka dibiayai IOM.

Contoh narasi semi-hoax: 

  • Memplintir berita adanya korban pemerkosaan adalah warga Aceh. Padahal, korbannya adalah orang rohingya juga.
  • Memang ada fakta orang Rohingya meminta tanah di Malaysia Selayang (terlepas apakah hanya oknum atau mereka semua/mayoritas bersepakat untuk itu), tapi sayangnya video yang digunakan adalah video mereka saat demo di duta Myanmar.
Nah maka selain sebagian pengungsi Rohingya ini patut dicurigai, sebenarnya provokator kebencian ekstrim dengan narasi hoax & semi-hoax itu patut dicurigai juga. Jadi keduanya sama-sama patut dicurigai.

Jadi sebaiknya waspadanya ke beberapa pihak, jangan hanya ke salah satu pihak.

Waspada terhadap Penyelundup yang mengklaim dirinya Muslim Rohingya, dan waspada terhadap provokator kebencian berlebih yang memproduksi hoax & semi-hoax, serta waspada terhadap UNHCR.




Posting Komentar

0 Komentar