Agar Nggak Kecewa Saat Mendukung Seorang Tokoh Politik Dsb

Gaes kalau kalian nge-fans sama seorang tokoh politik, influencer, aktivis, Ustadz, Senior, atau siapapun itu.. Kayak kalain dukung gitu..

Sebaiknya, pastiin alasannya itu jangan sekadar emosional. Tapi sebaiknya tetep karena pemikiran.

Misalnya, kita dukung tokoh tertentu, alasannya yaa karena misalnya nih yaa, dia istiqomah gitu, dia punya konsep yang bagus gitu buat masyarakat. Jadi kita dukung karena pemikirannya juga. Bukan sekadar karena misalnya kita sama dia itu satu kampung halamannya sama (misalnya ooh sama-sama orang Kendal, sama-sama orang Cimahi, sama-sama orang Medan) nah itu jangan dijadikan alasan utama, atau hobinya sama (Ooh sama-sama liverpool), atau karena dia suka buat humor, dan sebagainya; nah sebaiknya pertimbangannya jangan sekadar emosional & perasaan. Itu bahaya banget sih.

Karena kalau saya itu diajarin guru & senior saya begitu. Misalnya nih yaa, tarok lah dulu saya belum hijrah. Kemudian saya hijrah melalui perantara seseorang yang mengajak saya. Nah kalau misalnya yang ngajak saya hijrah dulu itu ternyata dia nggak istiqomah, misalnya minum alkohol, main cewek, nggak mau ngaji lagi, bahkan korupsi; maka kita yaa tetep istiqomah aja. Nggak ada urusan walaupun dia dulu banyak jasanya buat kita, tapi ketika dia berbuat salah, kita jadi ikut-ikutan dukung kesalahannya, yaa nggak ada urusan.

Nah itu pentingnya kita itu loyal, suka, ngefans, dukung; jangan sekadar karena emosional. Tapi juga tetep ada faktor, pemikiran.

Jangan gara-gara kita punya kedekatan hubungan dia, bahkan ngefans, giliran dia nggak istiqomah, eh saya malah ikut-ikutan nggak istiqomah. Nah jangan begitu.

Kalau kita begitu, berarti selama ini niat kiat bukan karena Allah.





Posting Komentar

0 Komentar