Islam Itu Sama dengan Kapitalisme? Karena di Islam Boleh Ambil Untung dengan Pengeluaran Sekecil-Kecilnya?


Islam itu sama dengan Kapitalisme dong, kan di Islam membolehkan kita jualan, dan di jualan itu ada yang namanya mengambil keuntungan sebesar-besarnya, dengan pengeluaran yang sekecil-kecilnya.


Bener begitu?


Iya nggak lah.


Nah, jadi gini.


Jadi ada yang namanya asas, ada yang namanya cabang.


Di Islam itu, aqidah Islam itu yang menjadi asasnya.


Sementara soal efisiensi, itu termasuk cabang aja.


Asas ini dia posisinya sebagai subyek, yang ME-NGATUR.


Sementara cabang itu dia posisinya sebagai obyek, yang DI-ATUR.


Maka dalam Islam, efisiensi itu bukan segala-galanya, walau kadang boleh.

  • Misalnya agar efisien, maka ambil bahan baku yang wilayah terdekat, itu boleh dalam Islam.
  • Kalau pakai riba agar efisien, ga boleh. 
  • Pakai murobahah agar efisien, boleh.
  • Asuransi agar efisien, nggak boleh.
Jadi efisiensi tetep diatur dalam bingkai hukum syariah.


Nah kalau dalam kapitalisme, efisiensi itu dijadikan bagian dari asas.


Ketika prinsip mengambil keuntungan sebesar-besarnya ini menjadi subyek yang ME-NGATUR, maka benar dan salah itu ukurannya efisiensi.


Maka sering kerusakan lingkungan tetep boleh demi profit, menabrak halal-haram juga sering selama profit.


Karena pembahasan soal lingkungan, halal-haram, dan sebagainya itu cuman masalah cabang, obyek yang DI-ATUR.


Bukan asas, bukan subyek yang ME-NGATUR.


Giiituu...

Sumber gambar: https://www.zunar.my/project/islam-capitalist/





Posting Komentar

0 Komentar