9 Contoh Perilaku Tepat Waktu, Yang Suka Terlambat Harus Ikuti Ini

Sampai sekarang masih banyak orang yang ‘terjangkit penyakit’ terlambat, alias tidak tepat waktu. Ntah kenapa, nyaris nggak pernah tepat waktu. Asal janjian, hampir selalu telat 15 menit. Malah ada yang telat 30 menit, bahkan 60 menit.

• Janjian jam 8, datangnya malah jam 8 lewat 15.
• Ada yang baru datang jam setengah 9.
• Ada pula yang baru datang jam 9 lewat.

Duh…

Sehingga, kasihan juga teman yang sudah duluan tiba harus menunggu….

Nah, alhamdulillah-nya, untung masih ada sebagian orang yang terbiasa tepat waktu. Yang biasa dia duluan sampai. Yang biasa dia nunggu yang lainnya. By the way, kenapa dia bisa seperti itu ya? Sepertinya selalu tepat waktu, tidak pernah terlambat..??

Biasanya, dikarenakan mereka memiliki 9 kebiasaan berikut ini.

1. Mereka tahu berapa waktu yang biasa dibutuhkan untuk melakukan sesuatu, agar bisa mudah dipetakan

Iya, bagi mereka, mereka harus tahu berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk melakukan sesuatu. Misalnya:

• Mandi, 15 menit
• Makan, 5-10 menit
• Tidur siang, 30 menit
• Membaca buku, 60 menit
• Menulis artikel, 2 jam
• Mendesain meme, 5 menit
• Jalan dari Rumah ke stasiun, 15 menit
• Di kereta dari stasiun Depok Baru ke Tebet, 30 menit
• Dan seterusnya..

Ini penting untuk mengatur strategi. Agar kita bisa memetakan tiap aktivitas itu mulai dari jam 12 malam dini hari hingga jam 12 malam esok . Kalau ini bias, tidak clear, wajarlah jadinya agenda kita malah kacau-balau nggak karuan.

Meski memang tidak mesti akurat. Kalau meleset sedikit beberapa menit, mungkin tidak apa-apa deh.

Jangan lupa juga, bisa jadi suatu aktivitas ada beberapa versinya, sehingga membutuhkan waktu yang berbeda daripada versi biasanya. Misalnya begini:

• Kalau jalan dari Rumah ke stasiunnya pada pagi hari, memang butuh waktu 15 menit. Tapi kalau pada sore hari, butuh waktu 25 menit.
• Kalau makan di Rumah sendirian, memang butuh waktu 5-10 menit. Tapi, kalau makan bareng keluarga atau tamu, bisa sambil ngobrol hingga 20-30 menit.
• Kalau download file 100 MB butuh waktu 15 menit. Tapi, kalau download-nya sekitar subuh, bisa hanya 3 menit saja.
• Dan seterusnya.. intinya, kadang suatu aktivitas itu membutuhkan waktu yang lebih sedikit atau lebih lama daripada biasanya, dalam siatuasi dan kondisi tertentu…

2. Mereka menyediakan waktu lebih dari jumlah waktu yang biasa dibutuhkan untuk melakukan sesuatu

Nah, agar mereka tidak terburu-buru sehingga jadi kepepet saat mengerjakan sesuatu, ada baiknya mereka berikan waktu lebih dari perkiraan waktu yang dibutuhkan.

Misalnya:

• Menurut perkiraannya, jalan dari Rumah ke tempat tujuan itu 1 jam. Maka, kalau dari Rumah jam 8, insyaAllah bakal sampai di sana jam 9. Nah, ada baiknya, coba berangkat dari Rumahnya jam 8 kurang 15 menit.
• Menurut perkiraannya, bisa menulis satu artikel dalam waktu 45 menit. Nah, ada baiknya, coba sediakan waktu 60 menit.
• Menurut perkiraannya, nyuci beberapa pakaian dan menjemurnya butuh waktu 30 menit. Nah, ada baiknya, coba sediakan waktu 40 menit.
• Dan seterusnya…

Intinya, sediakan waktu lebih dari perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sesuat.

Manfaatnya, supaya:

• Tidak terburu-buru
• Seandainya ada halangan, misalnya tiba-tiba ada barang yang hilang, tiba-tiba ada tamu, tiba-tiba ada yang nelpon, ada yang lupa, ada yang ketinggalan, macet, ban kendaraan kempes, dan lain-lain; mereka jadi masih ada waktu lebih
• Sebagai usaha untuk memperbesar kemungkinan tepat waktu

3. Mereka bawa santai saja bila harus menunggu, tidak perlu terlalu baper dipermasalahkan

Terkadang, yang membuat kita sengaja datang terlambat itu, karena kita sudah tahu bahwa yang lainnya itu bakal terlambat. Janji jam 9, maka yang lain baru bakal datang jam 9 lewat. Seandainya kita datang pas jam 9, maka kita akan merasa bosan karena diam menunggu mereka yang masih lama datangnya…

Nah, bagi mereka yang senantiasa tepat waktu, sebetulnya tidak apa bila harus menunggu begitu. Daripada terlambat? Mending duluan aja. Toh keterlambatan yang lain juga nggak pasti. Bisa jadi mereka cuma terlambat 5-10 menit, atau bahkan bisa saja mereka tepat waktu.

Tipsnya agar Anda tak merasa bosan dan kesel selama menunggu, Anda rencanakan saja selama menunggu itu sambil melakukan sesuatu yang memang sudah Anda agendakan. Misalnya, baca buku, nonton suatu video, menulis, atau yang lainnya.

4. Mereka bangun pagi-pagi banget, itu jelas harus. HARUS. Tidak bisa tidak.

Ini dia kunci keberhasilan mereka, sekaligus dasar yang membedakannya dengan yang lain tukang terlambat.  Yaitu, cepat bangung pagi. Logikanya, lebih cepat sesuatu dimulai, maka normalnya lebih segera pula sesuatu itu diselesaikan. Karena ada banyak waktu.

Biasanya juga mereka mulai membuat perencanaan-perencanaan dan menyusun strategi yah di awal bangun pagi itu. Mungkin ada yang tahajjud, mandi, olahraga, dan sebagainya; jadinya lebih fresh dan bersemangat.

5. Mereka tidurnya berkualitas, sehingga siangnya jadi semangat dan bugar, nggak mudah ngantukan

Bisa jadi bangun pagi itu sulit, kalau tidur malamnya tidak berkualitas. Maka dari itu, mereka berusaha membuat tidur mereka berkualitas, supaya mudah bangun pagi, dan badan pun terasa bugar.

Misalnya; mereka tidur lebih awal, tempat tidurnya nyaman, ruangannya bersih, rapih, wangi, tidak berantakan, tidak bau, tidak berisik, suhunya optimal, punya wudhu, sunnah, dan lain-lain.

6. Mereka nggak menunda-nunda pekerjaan.

Menunda-nunda pekerjaan itu pantang. Mereka paham, apa yang sudah dimulai, harus diselesaikan. Pun yang bisa dikerjakan hari, maka yah kerjakan hari ini, nggak usah nunggu besok!

Pemahaman seperti inilah yang menjadi dasarnya kenapa ia mau melakukan hal-hal yang sebelumnya disebutkan pada poin di atas: menghitung waktu pekerjaan, rela datang terlebih dahulu walau harus menunggu sambil baca buku, mau tidur lebih awal, dan sebagainya.

7. Mereka tidak terburu-buru

Bila keenam poin di atas sudah benar-benar dilakukan, maka normalnya insyaAllah mereka jadi tidak terburu-buru. Asal memang menurut hemat perencanaannya, semua masih dalam ‘kendali’. Di kepala mereka senantiasa tergambar peta sekarang posisinya sedang berada di mana, ‘sumber daya’ (waktu) yang ia miliki kini ada berapa untuk melakukan suatu aktivitas.

8. Mereka tidak segan-segan menyiapkan peralatan pedukung bila memang diperlukan

Memang, agar bisa optimal manajemen waktunya, tidak menutup kemungkinan berarti mereka memiliki peralatan lebih. Peralatan tersebut mungkin dianggap spele oleh orang lain, termasuk oleh kita, namun sejatinya itu hal krusial. Misalnya:

• Punya jam tangan
• Punya lebih dari satu kalender, di beberapa titik tempat
• Punya aplikasi pendukung di smartphone-nya
• Punya barang cadangan, seandainya barang utama tiba-tiba hilang atau rusak (pulpen, gunting, kabel USB, dll)

9. Mereka paham, bahwa terlambat itu termasuk dosa, haram hukumnya, kalau memang tidak ada halangan syar’i

Mereka paham bahwa menetapi janji itu wajib hukumnya. Sedangkan keterlambatan, itu termasuk maksiat.

Tentunya mungkin tidak termasuk maksiat kalau terlambat dikarenakan hal di luar kuasa kita padahal kita sudah berusaha; seperti misalnya tiba-tiba hujan, tiba-tiba ada kecelakaan, tiba-tiba macet, lagi kurang sehat, dan sebagainya. Namun, kalau disengaja, yah itu termasuk kelalaian namanya.

Bagi sebagian orang, ada yang memang mengaggap waktu itu penting karena analogi waktu itu ibarat uang, ibarat pedang, dan sebagainya. Namun, tentu yang lebih parah daripada kehilangan uang dan tertebas pedang adalah, adzab di dunia dan siksa di Neraka.

Allah Swt berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا

“Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kalian untuk menunaikan amanat kepada yang berhak.” (QS. An Nisaa’: 58)

Nabi saw bersabda,

المُسْلِمُوْنَ عَلَى شُرُوطِهِمْ

“Umat Islam berkewajiban untuk senantiasa memenuhi persyaratan mereka.” (HR. Muslim)

Nabi saw bersabda,

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Tiga tanda munafik ada tiga, jika berkata ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari dan ketika diberi amanat, maka ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nah, begitulah setidaknya contoh perilaku tepat waktu yang biasanya memang ada pada mereka yang terbiasa tepat waktu saat janjian.

Barangkali Anda punya tips lain? Kalau ada, boleh dong dibagi di kotak komentar di bawah ini..

The post 9 Contoh Perilaku Tepat Waktu, Yang Suka Terlambat Harus Ikuti Ini appeared first on TeknikHidup.com.

from WordPress http://ift.tt/2iVgZ3V
via IFTTT