Kurang Ajar, Tim Sukses Capres Gadungan Tipu Pedagang Pecel

Kurang Ajar, Tim Sukses Capres Gadungan Tipu Pedagang Pecel

RisePlant.com - Mbok Kasmi, penjual tepo pecel (lontong pecel) warga Dusun Pilangasri, Desa Milangasri, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan menjadi korban penipuan orang yang mengaku anggota tim sukses Capres. Modus penipuan yang dilakukan "tim sukses capres ini" memesan ratusan porsi masakan tanpa dibayar.

"Saya sebagai pedagang kecil mendapat pesanan 800 porsi tepo pecel, 800 teh kemasan dan 800 biji buah pelengkap, sangat senang dan tanpa curiga melayani,"kata Mbok Kasmi yang dikonfirmasi Surya di rumahnya, Minggu (25/5/2014).

Perempuan gemuk yang mengaku sebagai Tim Sukses Capres itu langsung datang ke rumah Mbok Kasmi dengan mengendarai motor matik. Begitu masuk rumah, perempuan itu langsung mengutarakan maksud kedatangannya untuk memesan makanan sebagai suguhan tamu pedukung Capres.

"Katanya makanan tepo pecel itu untuk bapak-bapak DPRD. Malah dia juga minta di sediakan krupuk pasir, makanan yang aneh," kata Mbok Kasmi yang juga terlanjur membeli tempe sebanyak 100 batang dan cabe kriting 50 kg.

"Kalau tepo (lontong) masih bisa dijual besuk. Tapi tempe, pecel dan sayuran yang sudah terlanjur dimasak mau diapakan,"ujar Mbok Kasmi, sambil mengusap mukanya dan bergumam 'sabar-sabar'.

Seandainya, lanjut Mbok Kasmi, cucunya tidak rewel, tidak hanya rugi makanan, tapi uang tabungannya juga ikut hilang dibawa tim sukses capres abal-abal itu.

"Dia sempat minta uang, katanya bantu saya belanja. Tapi karena cucu saya menangis, uang tidak jadi saya berikan. Masih slamet-slamet," kata perempuan yang membukan warung tepo pecel disebelah rumahnya itu.

Akibat, penipuan yang dilakukan tim sukses capres abal-abal itu, perempuan yang membuka warung bersama anak perempuannya ini menderita kerugian jutaan rupiah.

"Waktu mau berangkat ke pasar, pelaku sempat mengatakan kepada saya agar membawa uang yang banyak. Ngomong begitu itu kok saya tidak sadar,"kata Mbok Kasmi.

Kini Mbok Kasmi pasrah, masakan pesanan perempuan yang mengaku warga Desa/Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan itu, sebagian berusaha dijual di warungnya, dan sebagian akan diberikan tetangganya.

"Ya pasrah saja. Ini pengalaman. Semoga tidak terjadi lagi,"kata Mbok Kasmi sambil mengelus rambut cucunya yang baru berusia sekitar 2 tahun yang dipangkunya seraya mengatakan tidak akan melaporkan kejadian yang menimpanya ini kepada polisi, dia sudah pasrah dan menerima kejadian yang menimpanya ini. TRIBUNNEWS.COM

Laporan Wartawan Surya, Doni Prasetyo 




Posting Komentar

0 Komentar